Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

The real

Ketika kehilangan tak mampu membawa ketenangan. Dan kehampaan selalu membuat perselisihan. Mungkin takdir kita sedang mempermainkan. Bukan hanya sekedar kedermawanan. Tetapi kedewasaan yang tengah di perlihatkan oleh hati yang penuh permainan Pembuktian rasa dalam gelas penuh rasa Membuat cinta kembali terjebak Akankah sang Surya menenggelam Atau sang fajar yang kembali bersinar Pembuktian dalam kenyataan

The ear

Bukan karena air kau beriak Bukan karena angin kau berhembus Atau karna api kau memanas Ketika langkah kembali goyah Dan cemara tak lagi kuat menopang harap Bahkan burung mulai merangkak Bukan karena hampa yang terbuai Atau harap yang terlampau Tapi karena tak mampu mendengar Berjuta Isak tanda yang gelap Bahkan ketika sayap malaikat mulai membaur dalam gelap Tak ada pembeda antara malaikat Lantas dimana tempat kita Ketika diambang kesadaran Hanya hampa yang tersirat Hanya senyum menutupi mata Bayi yang menangis pun kini menjerit Ketika jari mungil kembali menggenggam Janji suara kembali ke asal.

Perca

Terima kasih atasmu. Bayang biru dalam debu. Dibatas senja ketika berlabuh. Ketika arang tak basah oleh kabut. Ketika abu terbang dalam lembut. Ketika mawar kembali layu. Tersandung ku meratap. Sayup sayup ku terbuai. Tertawa si anak neraka. Membawa jabang dalam genggaman. Bukan. Bukan. Bukan. Tertahan langkah ku di tanah surga. Ketika Jibril melambai-lambai. Saat itu ku tau. Kau hanya pecahan kehidupanku.

Kumuh

Begitu cepat kisahnya. Sangat temaram warnanya. Tak ada yang dapat menyentuhnya. Terlalu suci bagai perawan. Akan kah kami melihat nya. Dalam gubuk gelap gulita. Menerawang kepedihan kisah. Kisah yang selalu di cerita.