Mamang Adit

Mengulik lezatnya Cake yang nyegerin di malam hari. Malam ini ku kembali tebangun dari hibernasiku, kembali terdiam dalam lamunanku. Kawan sekamar yang telah tertidur tak kuasa untuk ku ganggu, melihat wajah lelah mereka setelah seharian bergelut dengan tugas dan materi dari dosen, hufs… Beginilah nasib para mahasiswa yang tinggal di asrama, harus saling menghargai dan tidak boleh egois sendiri, begitu juga hal nya dengan urusan perut. Setelah cukup lama tertidur dan kemudian terbangun ternyata cacing diperut sudah berdisko ria ingin diisi, namun keadaan kamar yang sepi dan hening membuat ku tak kuasa untuk membuat kegaduhan yang akan membuat mereka terbangun nantinya. Hmmm… seandainya ada Bona di sini. Ya. Kalian tau bona kan? Sut!... Bukan Bona si gajah kecil berbelai panjang yang kumaksudkan, tetapi BonaCake, Kue enak terbaru yang Hits di kota Tapis Berseri ini.. Membayangkannya saja sudah membuatku menelan ludah… Kuingat kembali ketika kemarin lusa membeli Cake ya...

Apa sih yang paling dibutuhkan oleh seorang Traveler?. Sebagian orang mungkin akan menjawab dengan uang, dan sebagian lagi mungkin akan menjawab dengan peralatan travelers. Tapi kalian tau gak sih peralatan seorang traveler yang paling gak boleh ketinggalan?, exactly, jawabannya adalah kamera. Saya adalah seseorang yang sedang menempuh pendidikan di 2 (dua) kampus ternama di Bandar Lampung, yups saya sedang mencoba mengejar cita-cita saya untuk memperoleh double degree. Dan untuk mengisi waktu luang yang sebenar nya cukup sedikit, saya mengalihkan semuanya pada dunia bloging. Saya juga adalah seorang penggiat media social, walaupun sebenar nya hanya saya saja yang melebeli diri saya dengan julukan itu hihihi…😂😂😂 lebih sering aktif di dunia Instagram, membuat saya lebih baik dalam melihat tempat tempat mana yang kira-kira akan saya datangi selanjutnya, namun keseringan karena kendala kamera dan baterai Hp membuat saya gagal menangkap momen yang keren di lokasi. 19 desember...

Tempias hujan mulai menerjang. Gelap malam mulai menerawang. Menerawang setiap jiwa anak Adam. Liku ku mulai berhenti. Menatap jalan yang telah hilang. Ditelan oleh keserakahan. Keserakahan para sang batin. Aku kesal. Namun tak dapat berbuat banyak. Aku lelah. Namun semua belum tuntas. Ketika rapuh mulai menjalar. Menjalar dalam sukma yang nyata. Terdiam ku meratap. Hingga sinar mulai nampak. Menampak dan menghantam. Tubuh ku. Apakah kau masih sanggup. Ini hanya permulaan. Semua akan berakhir. Ketika lenyap sudah melekat.