Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

Hidup

Gedung-gedung itu semakin tinggi setiap tahunnya. Mencakar langit tanpa peduli akan sekitarnya. Entah apa maksud induk semang ku. Ia terus memahat batu di atas gunung. Mungkin ia fikir akan dapat menandingi Gedung-gedung ganas itu. Yang bahkan dalam setiap jam terus meninggi sebanyak 3 cm. Bayangkan sudah seberapa tinggi kini gedung itu. Bahkan sejak 20 tahun lalu gedung itu saja gedung itu sudah setinggi ayahku. Aku kira ayahku akan menjadi orang yang tertinggi di dunia. Ternyata tidak. Lalu mengapa induk semang ku ini tak pernah berhenti memahat batu-batu itu. Tak habis fikir ku dibuatnya. Kini gelap menyapa. Kehangatan meninggalkan ku di tengah kegelapan. Gedung-gedung itu telah mencuri semuanya. Cahaya dan kehangatan sang surya direnggut oleh Gedung-gedung itu. Menyisakan kami di dasar bumi. Sendiri. Kedinginan. Kelaparan. Induk semang kini turun dari atas gunung. Dia tak membawa apapun. Aku kecewa dengannya. Namun dia mengajak kami Mendaki keatas gunung bers...