Hola sobat mamang.
Gimana kabarnya nih? Semoga kalian baik-baik aja ya.
Buat kalian para masyarakat Lampung, tau nggak sih! Gubernur Lampung sudah menetapkan setiap hari Jum'at sebagai hari minum kopi, loh!
Bukan tanpa alasan, hal ini dilakukan Gubernur Lampung untuk meningkatkan kesejahteraan petani kopi di Provinsi Lampung sendiri.
Nah! kalo ngomongin soal kopi, kayaknya sudah nggak asing lagi ya ditelinga kita masyarakat Indonesia khususnya Lampung.
Kopi dilampung sendiri tentunya sudah menjadi komoditi terbesar selain kakao. Dan kalau melihat image kopi dulu yang erat banget sebagai minuman bagi orang tua, sepertinya image tersebut sudah mulai bergeser dan terkikis seiring dengan melambungnya nama kopi dimata dunia.
Karna hal inilah, akhirnya banyak komunitas-komunitas yang berasal dari golongan milenial bermunculan dan menjamur untuk konsen menyerukan kopi sebagai minuman segala kalangan, baik muda maupun tua.
Nah! Bertepatan dengan tanggal 08 November 2019 kemarin, telah resmi muncul sebagai salah satu wadah bagi para pecinta, penikmat dan pengusaha Kopi di Lampung yang bernama Rumah Kopi Lampung atau R-K-L.
Rumah Kopi Lampung sendiri adalah kawah candra dimuka bagi terbentuknya entrepreneurs millenial dan tumbuhnya startup-startup baru di bidang perkopian dan produk-produk turunannya.
Kehadiran Rumah Kopi Lampung adalah komitmen untuk menjembatani petani kopi dengan para buyer.
Acara peresmian Rumah Kopi Lampung atau RKL ini mengusung tema "Coffe and Romance" dengan acara Bincang-Bincang perkara kopi bersama Gubernur Lampung, Karna kini sudah mulai terangkat perkataan yang mengatakan "Bukan Lampung namanya kalau nggak ngopi" dengan take line Mak ngupi Mak funky!
Acara ketce ini bukan hanya sekedar seremonial peresmian dari Rumah Kopi Lampung. Tetapi juga pemberian hadiah bagi para pemenang kontes hunting foto "Women and coffe" dari Rumah Kopi Lampung.
Info About RKL
Rumah Kopi Indonesia, bertempat di D’MC Valley, Jln. Gatot Subroto No.17, Sukaraja, Teluk Betung Lampung. Adalah sebuah wadah Inovative Coffee Camp yang dikembangkan oleh D’MC berkerjasama dengan Mantaba Production, yang didukung penuh oleh Pemerintah Provinsi Lampung, Dewan Kopi Indonesia (DEKOPI), Masyarakat Indikasi Geografis Kopi Robusta Lampung (MIG-KRL) serta pelaku usaha kopi Lampung.
Sebagai sebuah pusat interaksi penikmat kopi, pelaku usaha kopi dan petani kopi yang bertujuan menciptakan bibit-bibit Coffee Preneur yang selanjutnya siap masuk ke industri kopi sekala Nasional dan International.
Selain itu, didalam Inovative Coffee Camp, para pecinta kopi, petani kopi, pelaku usaha kopi akan diberikan pemahaman mengenai arah yang sebaiknya dilalui untuk masuk ke industri kopi di era revolusi 4.0 saat ini, termasuk arah sektor industri yang potensial untuk dijalani.
Rumah Kopi Lampung juga banyak memberikan fasilitas, diantaranya :
1. RKL berfungsi sebagai ruang kerja & ruang pameran produk bersama yang dapat digunakan oleh digital kopi preneur pemula, sebelum mereka mampu membiayai ruang usaha sendiri.
2. RKL menyediakan ruang-ruang meeting yang dapat digunakan digital kopi preneur pemula berdasarkan penjadwalan yang dilakukan.
3. RKL menyediakan ruang-ruang kelas yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai training dan workshop berdasarkan pen-jadwalan yang dilakukan.
4. RKL dapat digunakan sebagai tempat penyelenggaraan gathering atau launching produk.
4. RKL menyediakan access internet berkecepatan tinggi untuk mendukung bisnis para digitalpreanur pemula.
_
Buat kalian yang masih penasaran dan ingin cari tahu lebih jauh mengenai Kopi dan Rumah Kopi Lampung.
Kalian bisa mengunjungi web resmi dari RKL di
rumahkopilampung.co.id. Disini semua informasi tentang kopi Lampung bisa kamu dapatkan, pusat insan kreatif berkumpul dan berkarya untuk kopi Lampung, sebagai destinasi utama edu wisata bagi pelajar, keluarga dan masyarakat pecinta kopi.
And the last dari mamang, congratulation buat para pemenang kontes hunting foto "Women and coffe" dari Rumah Kopi Lampung.
_
Mak ngupi Mak funky!
Sharing to Caring..
Bye bye..
#rumahkopilampung
#festivalkopilampung
Komentar