Kau tau rasanya sakit.
Banyak orang bilang, sakit adalah saat terluka.
Sebagian bilang, ketika ditinggal cinta.
Bagaimana dengan sakit perlakuan orang terdekat.
Seperti orang tua, mungkin!
Ketika tak dipercaya, atau tak dianggap ada!
Atau seperti ketika telah berusaha, namun tetap merasa terhina.
Seolah apa yang kita kerja, tak berguna bagi mereka.
Sulit mendefinisikan arti sakit, yang teramat.
Bukan berarti tidak mungkin.
Kini aku kembali dalam kesunyian.
Ditemani mentari yang kehangatan.
Kuhembus kembali nafas secara kuat.
Semoga cepet berhasil menghilangkan rasa ini.
Rasa sakit, yang kini menjalar.
Meninggalkan bekas yang tak nampak, namun berasa.
Hampa rasanya.
Kini aku terdiam.
Memandang gedung pencakar langit dari atas sini.
Atau mungkin harus ku akhiri semua ini.
Semakin hari semakin berat.
Semakin menit terkikis detik, semakin sakit.
Semakin kuat untuk mengakhiri hidup tak berarti kini.
Mungkin hal konyol bagi orang karna permasalahan ini.
Namun bagaimana kalu ini terus berulang.
Satu minggu?
Satu bulan?
Satu tahun?
Atau hingga pencipta memanggil?
Bukankah itu lebih konyol lagi.
Diam, ku berfikir ini.
Berbulan-bulan.
Bertahun-tahun aku mengamati.
Yang ku terima hanya perih.
Mungkin inilah cerita ku.
Yang tersakiti, dalam sekali.
Komentar