Tulisan ini sebenarnya udah bukan berita baru lagi, tapi mamang sudah terlanjur janji mau buat tulisan ini.
22 februari kemarin sepertinya jadi hari yang membahagiakan banget bagi mput, tepat di tanggal tersebut mput memutuskan untuk menerima lamaran dan mengesah kan hubungan nya dengan pangeran tamfan yang sudah bersama dengan-nya cukup lama.
Tapi sebelum kita bahas cerita ini, kita kenalan dulu yuk dengan kawan mamang yang satu ini.
Siapa sih dia, Namanya Putri Asmara Dewi, wanita kelahiran 23 Februari dengan tinggi badan yang nggak lebih tinggi dari kolam renang ukuran remaja. Dia juga sempat sekolah di SMA N 1 Tanjung Bintang, dan menurut penyelidikan mamang melalui akun Facebook dia juga sudah bekerja di PT. KeDelai 3 fmly (sumpah tulisannya memang kaya gitu, mamang nggak bohong)
Putri Asmara Dewi |
Kemudian dia melanjutkan pendidikan kan nya di UIN RADEN INTAN LAMPUNG dan mengambil jurusan BKI sama kaya mamang, dari sinilah mamang kenal dia. Wanita yang mengaku berpacaran dengan BJ Scooterist (bacanya Bi-Je ya) ini juga fasih berbahasa Jawa loh.
...
Nah kejadian nya sekitar seminggu sebelum hari pernikahan mput dan BJ, mamang dapat undangan pernikahan mereka melalui Okta (jangan bertanya siapa si-Okta ini, karna dia hanya figuran di tulisan unfaedah milik mamang).
Sebenarnya mamang bukan tipe orang yang senang pergi jauh kecuali untuk liburan. Mamang lebih seneng membantu biksu tong mencari kitab suci, atau adu gulat dengan anakonda di hutan amazon dari pada pergi dihari weekend yang cuaca nya kadang suka nggak jelas, kadang hujan kadang panas.
Tapi nggak mungkin mamang melewat kan moment bersejarah ini, cause ini adalah hari pernikahan mput sekaligus awal dari pemecahan rekor bagi BKI kelas B angkatan 2014 dengan rekor "Mahasiswi pertama yang benar-benar wisuda, bukan sekedar bagi Rapor" nanti.
Jadi nggak mungkin mamang lewatin, apalagi mput itu wanita baik yang kadang suka memberi tahu (makanan) waktu kuliah kepada para duafa like a Anwar, Topik sama Edi (just kidding) .
Petualangan dimulai
Singkat cerita mamang memutuskan berangkat dengan kawan-kawan kelas yang lain. Nah obstacle pertama yang harus mamang dan kawan-kawan lewati adalah mencari tempat pernikahan mput.
Sebenarnya kita bukan pertama kali kesana, sebelumnya kita juga sudah pernah main kesana. Namun yang namanya manusia, ya bisa aja lupa kan!.
Belum lagi nggak ada satu pun dari kita yang bawa undangan pernikahan mput. Ya tuhan, kita harus gimana.
Tetapi karna mamang dan kawan-kawan adalah para petualang akhirnya kami memutuskan berangkat dengan mengingat-ngingat jalan yang pernah kita lalui.
Selama perjalanan mamang nggak henti-hentinya memperhatikan janur dan potongan kardus yang terlihat di pinggir jalan saat mamang melewati nya (khas Indonesia banget kan, dijepang mah nggak ada yang kaya gini)
Ternyata yang memilih tanggal 22 februari kemarin sebagai hari yang spesial bukan cuma mput aja, terbukti dari seringnya janur dan potongan kardus yang mamang liat sepanjang perjalanan.
Hingga akhirnya ketemu juga janur dan potongan kardus milik mput.
Dan rintangan kedua dimulai dari sini.
Karna sebelumnya mamang dan kawan-kawan sudah pernah kesini, mamang jadi tau kalau jalan menuju rumah mput dari jalan besar track nya itu menyebalkan, bahkan mamang menamainya dengan wahana kedamaian.
Dan ketika sudah sampai di gang menuju kediaman mput, mamang dalam hati berkata "Wellcome to the junggel" seraya merapatkan jari-jari mamang ke stang motor.
Tapi ternyata waktu sudah merubah semuanya. Jalan yang dulu berlubang kini sudah mulus, semulus kulit artis yang perawatan hingga ratusan juta. Hingga akhirnya kita bisa sampai tanpa harus peregangan punggung yang berlebih setelahnya.
Cantik Dalam Balutan Adat Lampung
Walaupun mput itu bersuku Jawa, tetapi saat pernikahannya mput tetap menggunakan pakaian adat Lampung.
Dan jujur mamang sangat tersempona melihat mput yang begitu cantik dengan siger khas lampung yang bertengger indah dikepala nya.
Wajar saja, karna mput itu tipe wanita yang memegang teguh prinsip "kecantikan itu ada didalam hati", jadi ketika mput di make-up mamang sedikit terkejut melihat perubahan nya yang drastis.
Bukan berarti mput itu nggak pernah make-up ya, mput itu sering make-up juga kok. hanya saja menurut mamang aliran make-up yang mput anut itu berbeda dari yang lain, yaitu aliran "make-up no make-up" yang lagi tranding itu loh.
Sebenarnya pakaian adat yang digunakan mput bukan cuma adat Lampung aja, tetapi saat mamang dan kawan-kawan datang bertepatan saat mput akan berganti pakaian.
Dan terakhir, Setelah kami memberikan selamat atas pernikahan nya mput dan BJ. Kami memutuskan untuk kembali pulang, tetapi yang paling menyebalkan, seperti prediksi mamang sebelumnya, saat dalam perjalanan pulang, kita malah diserang hujan.
Happy wedding untuk mput dan BJ.
Cie yang nanti wisuda, kalau yang lain kan bagi lapor.
Cie yang nanti wisuda, kalau yang lain kan bagi lapor.
Komentar
Mang boleh juga si mau dibikinin, ala pencitraan lo ya 😆