Langsung ke konten utama

Petualangan Tak Terlupakan: Liburan 3 Hari 2 Malam ke Tangkuban Perahu dari Jakarta dengan Kereta dan Motor Sewa

Liburan singkat yang penuh petualangan adalah sesuatu yang saya tunggu-tunggu. Kali ini, saya memutuskan untuk liburan selama 3 hari 2 malam bersama teman dekat saya, Riko, ke Tangkuban Perahu. Kami berdua berangkat dari Jakarta, menggunakan kereta, dan merencanakan perjalanan yang tidak hanya untuk menikmati keindahan alam, tetapi juga untuk menantang diri menghadapi beberapa tantangan selama perjalanan.


 

Setelah merencanakan perjalanan ini sebelumnya, akhirnya kami memulai perjalanan dari Jakarta pada pagi hari dengan memilih naik kereta ekonomi. Kenapa kereta ekonomi? Sederhana saja, karena harga tiket yang lebih terjangkau dibandingkan dengan kereta bisnis atau eksekutif, dan kami merasa perjalanan dengan kereta ekonomi juga memiliki pengalaman tersendiri. Tentu saja, perjalanan dengan kereta ekonomi memberi kesan yang lebih otentik tentang kehidupan di Indonesia.

Kami berangkat dari Stasiun Gambir sekitar jam 9 pagi, dan sepanjang perjalanan kami menikmati pemandangan yang berubah-ubah, mulai dari hiruk pikuk kota Jakarta, hingga hamparan sawah dan pegunungan yang indah ketika kami mulai memasuki wilayah Jawa Barat. Kereta ekonomi memang terkenal dengan ketidaknyamanan, terutama jika dibandingkan dengan kelas yang lebih tinggi, tetapi itu justru memberikan pengalaman berbeda. Kami duduk berdampingan, ngobrol santai, dan terkadang menikmati pemandangan luar jendela.

Setibanya di Stasiun Bandung, cuaca sudah cukup sejuk dan kami merasa langsung disambut dengan udara yang lebih segar dibandingkan Jakarta. Kami merasa sangat bersemangat karena hari pertama liburan akhirnya dimulai.

Mencari Penginapan di Tengah Malam

Setelah tiba di Bandung, kami langsung menuju tujuan utama kami, Tangkuban Perahu. Tapi sebelum itu, kami perlu mencari penginapan untuk bermalam. Kami sudah mempersiapkan rencana awal untuk menginap di sebuah hotel atau penginapan yang nyaman di sekitar Bandung. Namun, ternyata rencana kami tidak berjalan mulus seperti yang dibayangkan.

Kami mencoba mencari penginapan melalui aplikasi OYO, yang menjadi andalan kami karena sering mendapatkan harga yang terjangkau dan banyak pilihan. Namun, masalah mulai muncul ketika kami harus mencari penginapan pada waktu yang sudah larut malam. Saat itu, sudah hampir tengah malam, dan sebagian besar hotel sudah penuh atau tidak tersedia.

Kami coba beberapa pilihan penginapan yang ada, tapi ternyata masalahnya tidak berhenti di situ. Sebagian besar penginapan yang tersedia hanya ada di daerah-daerah yang cukup jauh dari pusat kota Bandung, dan tidak ada yang benar-benar nyaman atau sesuai dengan anggaran kami. Waktu terus berjalan dan kami mulai merasa panik. Mengingat kami berdua tidak terlalu tahu daerah sekitar, mencari penginapan di malam hari bisa jadi tantangan tersendiri.

Setelah beberapa saat mencoba mencari hotel yang pas, kami akhirnya memutuskan untuk melanjutkan pencarian dengan lebih sabar. Kami terus mencari hotel di sekitar Jalan Dago dan sekitarnya, berharap mendapatkan tempat yang nyaman dan tidak terlalu mahal. Akhirnya, setelah lebih dari satu jam mencari-cari, kami menemukan sebuah penginapan sederhana yang ternyata masih tersedia.

Walaupun penginapan ini tidak terlalu besar dan mewah, kami merasa lega bisa mendapatkan tempat tidur untuk beristirahat. Kami segera memutuskan untuk menginap di sini dan melanjutkan petualangan esok hari. Dengan badan yang cukup lelah setelah perjalanan panjang dan pencarian penginapan yang cukup menyita waktu, kami akhirnya tidur dengan nyenyak.

Menyewa Motor dan Menjelajahi Bandung dan Tangkuban Perahu

Keesokan harinya, kami bangun pagi-pagi sekali untuk memulai petualangan kami yang sesungguhnya. Kami memutuskan untuk menyewa motor agar lebih fleksibel dalam berkeliling Bandung, terutama menuju Tangkuban Perahu. Selain itu, menyewa motor juga memberikan kebebasan bagi kami untuk menjelajahi kota Bandung dengan lebih cepat dan efisien.

Setelah sarapan ringan di penginapan, kami menuju tempat penyewaan motor di sekitar Dago. Penyewaan motor di Bandung cukup banyak, dan kami cukup mudah menemukan tempat penyewaan motor yang memberikan harga yang wajar. Kami memilih motor matic agar lebih mudah dikendarai, mengingat kami tidak terlalu berpengalaman naik motor manual.

Harga sewa motor di Bandung cukup terjangkau, sekitar 150 ribu per hari, tergantung jenis motor yang dipilih. Kami juga memastikan untuk memeriksa kondisi motor sebelum menyewa, karena keselamatan adalah prioritas utama. Setelah motor siap, kami segera berangkat menuju Tangkuban Perahu.

Perjalanan Menuju Tangkuban Perahu

Perjalanan dari Bandung menuju Tangkuban Perahu memakan waktu sekitar 1,5 jam. Kami melewati berbagai jalanan yang berbukit dan menanjak. Pemandangan sekitar sangat memukau, dengan hamparan perkebunan teh yang hijau dan udara yang semakin sejuk seiring kami mendaki menuju kawah Tangkuban Perahu.

Perjalanan ini cukup menantang, terutama karena jalannya yang berkelok dan sedikit licin. Namun, dengan pengalaman berkendara motor yang sudah cukup, kami bisa menikmati perjalanan ini dengan cukup nyaman. Selama perjalanan, kami berhenti beberapa kali untuk mengambil foto dan menikmati pemandangan.

Sampai di puncak Tangkuban Perahu, kami langsung disambut dengan udara yang sangat dingin dan pemandangan yang menakjubkan. Kawah Tangkuban Perahu adalah salah satu destinasi wisata terkenal di Jawa Barat, dan kami tidak sabar untuk menjelajahi kawasan ini lebih dalam. Kami memutuskan untuk berjalan kaki di sekitar kawah dan menikmati suasana alam yang begitu indah.


 

Menikmati Keindahan Alam di Tangkuban Perahu

Tangkuban Perahu adalah gunung berapi aktif yang terletak sekitar 30 kilometer di utara Bandung. Kawah utama, yang disebut Kawah Ratu, memiliki pemandangan yang luar biasa, dengan asap putih yang mengepul dari dalam kawah yang masih aktif. Suasana di sekitar kawah sangat mistis, dengan kabut tipis yang melayang di udara dan aroma belerang yang khas.

Kami menghabiskan waktu berkeliling kawah, mengambil foto, dan menikmati udara segar. Riko sangat antusias mengabadikan setiap momen dengan kamera, sementara saya lebih suka menikmati pemandangan dan meresapi ketenangan alam sekitar. Meskipun banyak wisatawan yang datang, kami masih bisa merasakan kedamaian di sekitar kawah ini.

Selain Kawah Ratu, ada beberapa kawah lain yang juga bisa dikunjungi, seperti Kawah Domas yang memiliki sumber air panas. Kami pun sempat turun ke bagian bawah untuk melihat langsung aliran air panas yang keluar dari dalam bumi. Meskipun terkesan sangat menantang, perjalanan ke Kawah Domas memberikan pengalaman yang sangat berkesan.

Berkeliling Bandung dengan Motor

Setelah puas menjelajahi Tangkuban Perahu, kami kembali ke Bandung untuk melanjutkan petualangan kami. Dengan motor yang kami sewa, kami memutuskan untuk mengelilingi kota Bandung, menikmati berbagai tempat wisata yang terkenal, seperti Jalan Braga, Alun-alun Bandung, dan tentunya, mencari tempat makan yang enak.


 

Kami singgah di beberapa tempat menikmati kuliner khas Bandung, seperti batagor, siomay, dan es cendol. Kota Bandung memang terkenal dengan kuliner jalanannya yang lezat dan harga yang terjangkau, sehingga kami tidak ingin melewatkan kesempatan untuk mencicipi makanan khas yang banyak dijajakan di sepanjang jalan.

Perjalanan Kembali ke Jakarta

Hari ketiga tiba, dan meskipun kami masih merasa ingin mengeksplorasi lebih banyak tempat di Bandung, kami memutuskan untuk kembali ke Jakarta. Dengan menggunakan kereta yang sama, kami kembali menuju Stasiun Bandung untuk pulang. Kami merasa puas dengan liburan singkat kami yang penuh dengan kejutan dan pengalaman baru.

Perjalanan pulang terasa lebih cepat, karena kami sudah merasa lebih santai dan menikmati waktu bersama. Kami berbincang tentang berbagai momen lucu dan seru selama liburan, dari kesulitan mencari penginapan di tengah malam, tantangan menyewa motor, hingga keindahan alam yang kami nikmati di Tangkuban Perahu.

 


Liburan 3 hari 2 malam ke Tangkuban Perahu ini memang penuh dengan kejutan dan tantangan, namun justru membuat pengalaman kami semakin berkesan. Dari kereta yang nyaman, tantangan mencari penginapan di tengah malam dengan aplikasi OYO, hingga pengalaman seru menyewa motor dan menjelajahi Bandung, semuanya menjadi bagian dari perjalanan yang tak terlupakan. Bagi saya dan Riko, liburan ini bukan hanya soal destinasi, tetapi juga tentang perjalanan dan bagaimana kami menikmati setiap momen yang ada.

Jika kamu berencana untuk berlibur ke Bandung dan Tangkuban Perahu, jangan ragu untuk mencoba perjalanan seru ini. Walaupun ada beberapa tantangan, tapi semuanya akan terbayar dengan keindahan alam dan pengalaman unik yang kamu dapatkan sepanjang perjalanan. Selamat berlibur!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kata-Kata Lampung yang Wajib Kamu Tahu!

Halo sobat mamang. Tabik Punn... Pasti bagi kalian yang bersuku lampung sudah nggak asing dong dengan salam yang satu ini. Yups, itu tadi adalah cara mengucapkan salam khas-nya orang lampung, atau orang lampung punya. Dan setiap daerah pasti memiliki salam khas nya masing-masing yaa. Nah tau nggak sih, kalau ternyata lampung banyak memiliki kata-kata daerah yang sedang go to nasional loh, alias sering dipakai oleh banyak orang di luar provinsi Lampung. Apa aja itu? Ini dia. _ Yang pertama adalah kata "MAPAS". Mapas adalah salah satu kata yang cukup sering terdengar di luar daerah provinsi Lampung, dan kalau ada orang yang mengucapkan kata MAPAS ini. Berarti bisa dipastikan bahwa ia adalah orang lampung, atau orang yang pernah menetap di Lampung. Tapi apa sih arti MAPAS dalam bahasa lampung? So, MAPAS adalah sebuah ungkapan rasa terkejut yang biasanya digunakan untuk mengganti kata "BUSET". Sampai sini sudah paham dong arti kata MAPAS. _ Selanjutnya adal...

BRImo FSTVL 2024: Nikmati Kemudahan Pembelian Tiket Pesawat Langsung dari Aplikasi BRImo

Hallo sobat BRI , Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada merencanakan perjalanan ke destinasi impian, terutama ketika segala sesuatunya bisa dilakukan dengan mudah dan cepat. Dalam era digital yang serba praktis ini, kita semua tentu menginginkan kemudahan dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam hal memesan tiket pesawat.  Nah! karena hal tersebut, Program loyalitas BRImo FSTVL 2024 kembali hadir untuk memberikan lebih banyak manfaat kepada nasabah Tabungan BRI yang aktif menggunakan aplikasi BRImo, kartu debit, dan kartu kredit BRI. Berlangsung dari 1 Oktober 2024 hingga 31 Maret 2025  BRImo FSTVL 2024 tidak hanya memberikan berbagai hadiah menarik tetapi juga memperkenalkan berbagai kemudahan, salah satunya fitur untuk memesan tiket pesawat langsung melalui aplikasi BRImo. Kini, BRImo hadir dengan solusi yang mempermudah proses pemesanan tiket pesawat langsung dari genggaman tangan Anda. Cukup dengan menggunakan smartphone anda, perjalanan udara impian bi...

Liburan Akhir Tahun Lebih Seru dengan BRImo FSTVL 2024: Hemat dan Berhadiah!

Hallo sobat, BRI!   Akhir tahun adalah  waktu yang sangat dinanti oleh banyak orang untuk merencanakan liburan. Setelah satu tahun penuh bekerja keras, liburan menjadi saat paling ditunggu untuk bersantai, mengiri energi dan menikmati waktu bersama orang-orang terkasih. Tahun ini, saya memutuskan untuk merencanakan liburan akhir tahun keluar kota. Setelah berfikir panjang, akhirnya saya memilih dua destinasi yang sudah lama ada di daftar perjalanan saya: Yogyakarta dan Bali Yogyakarta atau Bali? Dua Destinasi yang Selalu Menggoda Yogyakarta, dengan segala keindahan budayanya, menawarkan ketenangan dan pesona yang tak bisa ditemukan di tempat lain. Kota ini terkenal dengan candi-candi bersejarah seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan, serta keramahan penduduk lokal yang membuat setiap perjalanan terasa lebih istimewa. Menjelajahi kuliner Jogja yang khas, dari gudeg hingga bakpia, tentu akan menambah pengalaman liburan yang tak terlupakan. Di sisi lain, Bal...